Pernah mendengar buah kelengkeng? atau bahkan pernah merasakan kelezatan rasanya? Buah yang identik dengan bentuknya yang bulat dengan daging buah berwarna putih bening ini memang sangat terkenal di hampir semua negara di dunia. Harga jualnya yang terjangkau juga menjadi salah satu faktor pendorong kepopuleran buah kelengkeng.
Namun saat mengkonsumsi kelengkeng, kita dibuat kurang puas karena pada umumnya daging buah kelengkeng sangatlah sedikit, belum lagi ditambah dengan biji besar hitam di dalamnya. Nah untuk mengatasi hal tersebut, kini telah hadir varietas baru dari buah kelengkeng yang memiliki nama Kelengkeng Matalada.
Kelengkeng matalada merupakan salah satu jenis buah kelengkeng unggulan yang menjadi primadona hampir semua masyarakat di seluruh negara, termasuk di Indonesia. Dikatakan unggulan, karena kelengkeng ini memiliki lebih banyak keunggulan jika dibandingkan dengan kelengkeng jenis lain.
Salah satu keunggulannya terletak pada ukuran buahnya yang sedikit lebih besar dan ukuran bijinya yang sangat kecil, hampir sekecil lada. Secara otomatis, daging buah kelengkeng matalada juga menjadi lebih tebal sehingga dapat memberikan rasa puas kepada siapa saja yang melihat atau bahkan mencicipi kelengkeng yang satu ini.
Selain itu, kelengkeng matalada juga menawarkan citarasa buah yang sangat manis, juicy, dan banyak mengandung air. Karena kelezatannya, tidak jarang daging buah kelengkeng ini dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan aneka kuliner yang lezat seperti selai, pudding, dan manisan.
Secara fisik, tanaman kelengkeng matalada memiliki pohon berkayu yang tumbuh tegak, berwarna kecokelatan, memiliki percabangan yang banyak, dan berukuran tidak terlalu besar sehingga memudahkan saat proses pemanenan. Daunnya berwarna hijau tua mengkilap, terlihat bergelombang, berjenis menyirip, ujungnya meruncing, dan sedikit kaku jika dipegang.
Untuk bunganya merupakan bunga majemuk yang berwarna putih kekuningan, berukuran kecil, dan muncul secara berkelompok dalam sebuah tandan sehingga terlihat lebat. Setelah beberapa hari, bunga ini akan berubah menjadi buah kelengkeng yang berbentuk bulat, berkulit tipis, berwarna hijau saat masih muda dan akan berubah menjadi putih kecokelatan ketika sudah matang.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Dimocarpus Longan ini dapat tumbuh subur pada daerah dataran rendah atau dataran tinggi mencapai ketinggian 700 mdpl beriklim tropis dengan suhu udara berkisar antara 28 - 35°C. Sama seperti tanaman kelengkeng pada umumnya, kelengkeng matalada menyukai media tanam berupa tanah humus yang gembur dan sedikit berpasir.
Untuk Anda yang ingin belajar budidaya tanaman, kelengkeng matalada merupakan pilihan yang tepat. Karena dalam pertumbuhannya, kelengkeng jenis ini tidak memerlukan perawatan khusus ataupun biaya yang mahal. Untuk perawatannya sendiri, cukup lakukan penyiraman setiap dua kali sehari (pagi dan sore) serta pembersihan gulma yang tumbuh disekitar tanaman secara berkala.
Jika menginginkan hasil yang lebih maksimal, lakukan juga pemupukan setiap sebulan sekali menggunakan pupuk NPK daun/pupuk organik. Jika dirawat dengan baik, bibit kelengkeng matalada biasanya akan mulai berbuah saat sudah berumur 1 – 2 tahun sejak penanaman dengan syarat bibit harus berasal dari hasil cangkok/okulasi.
Selain manis, di dalam buah kelengkeng matalada juga terkandung berbagai macam kandungan nutrisi penting seperti vitamin C, vitamin A, fosfor, dan zat besi. Sehingga, mengkonsumsi kelengkeng ini secara teratur juga dapat memberikan segudang manfaat untuk kesehatan. Seperti :