Petai merupakan salah satu jenis tumbuhan tropis yang masih berkerabat dekat dengan jengkol dan lamtoro karena berasal dari family yang sama, yakni Fabaceae (polong – polongan). Tumbuhan ini banyak tersebar di Indonesia bagian barat. Nah, bijinya yang sering disebut dengan “petai” dapat dikonsumsi baik secara langsung maupun diolah terlebih dahulu.
Petai memang dikenal memiliki aroma yang kurang sedap sehingga dapat membuat nafas menjadi bau. Meskipun demikian, namun petai sendiri mampu mencuri tempat dihati masyarakat karena citarasanya yang lezat. Bahkan saking lezatnya petai ini sering dijadikan sebagai lauk dan lalapan. Selain sebagai lalapan, petai juga dapat digoreng kemudian disantap dengan sepiring nasi.
Tak hanya itu, masyarakat indonesia juga sering menjadikan petai sebagai bahan utama dalam pembuatan masakan tradisional seperti botok (olahan daun melinjo) dan trancam (sayuran segar dicampur dengan sambal kelapa. Menjadikan petai sebagai lauk memanglah nikmat, bahkan bagi sebagian orang merasa ada yang kurang jika ketika makan tidak ditemani dengan petai.
Pohon petai memiliki ukuran yang cukup besar, yakni bisa tumbuh hingga mencapai 8 – 20 meter. Batangnya tumbuh tegak, berkayu, permukaannya kasar, dan berwarna cokelat kehitaman dengan kulit yang terlihat seperti mengelupas. Bunganya berbentuk cukup unik, yakni seperti sarung tinju yang berwarna kuning dan tersusun dalam sebuah bongkol.
Daunnya merupakan daun majemuk, berukuran kecil, berwarna hijau, dan muncul secara berseling – seling dalam sebuah tangkai. Sedangkan untuk petainya berwarna hijau, berbentuk bulat pipih, bertekstur empuk, dan tersusun kedalam sebuah kulit yang memanjang. Aroma petai biasanya baru akan tercium ketika sudah dimakan atau diolah.
Seperti yang sudah disebutkan diatas, tanaman petai merupakan tumbuhan tropis sehingga dapat ditanam di seluruh penjuru Indonesia. Penanaman bibit petai dapat dilakukan pada daerah dataran rendah dibawah 800 mdpl menggunakan media tanam berupa tanah humus yang subur, gembur, dan kaya akan bahan organik. Nah jika sudah ditanam, maka tanaman petai juga perlu dirawat.
Untuk perawatannya sangat mudah kok, yakni cukup lakukan penyiraman setiap satu kali sehari (pagi atau sore) serta pemupukan menggunakan pupuk NPK daun/pupuk kandang setiap sebulan sekali. Dengan perawatan yang baik, bibit petai biasanya akan mulai memproduksi petai ketika sudah berumur 2 – 4 tahun sejak penanaman.
Tak hanya lezat sebagi lauk, ternyata mengonsumsi petai juga dapat memberikan berbagai macam manfaat untuk kesehatan. Hal ini dikarenakan adanya kandungan gizi seperti vitamin A, vitamin C, fosfor, dan zat besi. Adapun manfaat petai untuk kesehatan diantaranya :